Suatu masa, aku sempat menaruh sebuah harap untuk bisa bersama
Harapan untuk bisa memilikimu seutuhnya
Harapan untuk bisa selalu menemanimu sampai nanti Tuhan ambil nyawa kita
Dan mungkin sampai saat ini masih sama.

Setiap kali mata ini akan terpejam, aku meminta pada Sang Pemilik Malam
Semoga Ia jatuhkan hatimu padaku, begitupun sebaliknya.
Jatuh sejatuh-jatuhnya, sampai tak bisa lagi untuk beranjak dan mencari yang lainnya.
Semoga Ia tetap memberi kehangatan, meskipun dinginnya malam berusaha membuatmu kedinginan.

Lalu setiap terbangun, aku sempatkan waktu untuk memohon pada Sang Pemilik Pagi
Semoga hari yang akan kita lewati nanti bisa kita nikmati
Semoga hari yang akan kita hadapi, aku dan kamu selalu siap untuk saling menemani
Dan semoga setiap hari yang akan kita jalani, selalu bisa jadi kenangan yang indah disaat tua nanti.

Memang, rasanya masih begitu jauh untuk menjadikannya nyata.
Tapi, apa aku salah untuk sekadar meminta?
Aku tidak memaksa, aku hanya sedang mengungkapkan apa yang dirasa harus aku sampaikan pada semesta.
Tugasku sebagai hamba-Nya adalah meminta dan berusaha.
Urusan nantinya akan terjadi atau tidak, semuanya aku serahkan pada sang Pencipta.

'Ini harapan yang aku buat pada semesta. Bukan paksaan, tapi maaf jika kesannya sedikit memaksa'